Yeah… Bajaj, awal kemunculannya di Indonesia pada tahun 2006 (kalau ga salah ) memang sedikit meramaikan pasar motor nasional… Pabrikan asal India ini terkenal dengan generasi Pulsar-nya yang merupakan motor sport touring… Walaupun sebenarnya tidak hanya Pulsar saja, sempat ada XCD yang merupakan motor dengan kubikasi paling rendah dari Bajaj… Pada tahun tahun pertama kemunculannya memang cukup mendapat respon oleh beberapa kalangan konsumen sepeda motor… Dulu iklannya kalau ga salah yang dikejar kejar helikopter lalu terjun dari gedung, sampai yang terheboh iklan Pulsar 135 LS dan 220F “bebek duluan” …
Sebagai pendatang baru dan merupakan pabrikan non Jepang yang jualan di negara yang memiliki konsumen penggemar produk Jepang, sebenernya penjualan Bajaj ga buruk buruk amat… Bajaj Pulsar sendri cukup banyak berseliweran di Jogja maupun Surabaya dari yang saya amati, dan sepertinya di kota lain… Bahkan penjualannya lebih bagus dari TVS yang sama sama dari India namun hadir belakangan… Namun sepertinya memang petinggi Bajaj tidak puas dengan hasil penjualan selama kurang dari 10 tahun tersebut… Akhirnya Bajaj pun memilih kabur dari Indonesia dan meninggalkan para konsumennya… Tanpa pamitan babibu langsung memutuskan untuk cabut dan pulang kampung…
Setelah kepergian Bajaj otomatis para owner Pulsar pun dirundung kecemasan, masalah spare part dan servis menjadi permasalahan utama… Bisa dibilang terjadi kepanikan, banyak owner menjual Pulsarnya yang berakibat harga seken Pulsar yang sudah anjlok kembali anjlok … Anjloknya harga Pulsar ada juga yang memanfaatkan untuk membeli Pulsar murah yang masih oke, nggak tau alasannya apa wong ATPM udah ga ada kok masih dibeli 😆 …Ada juga yang memutilasi Pulsarnya untuk dijual pretelan (ini yang paling keren), dan ada juga yang tetep stay cool…
Namun ditengah kaburnya ATPM Bajaj ternyata owner Pulsar masih bisa sedikit bernafas… Banyak juga mantan mekanik Bajaj yang berwirausaha mendirikan bengkel sendiri dan menerima Pulsar sebagai kastemernya… Di Jogja sendiri ada Joker 999 yang sangat laris sampai antri antri, di Surabaya dealer Bajaj Jl. A Yani sekarang juga jadi bengkel Bajaj non ATPM dan ramai… Lalu spare part datang dari mana…?? Saya sendiri kalau berburu spare part lebih sering lewat on line dari pada ke bengkel, karena sering kososngnya 😆 … Penyedia spare part on line khusus Bajaj pun mulai bermunculan, saya sendiri berlangganan kepada Indipart… Kalau Indipart kosong barulah ngubek ubek forum Bajaj Pulsar , disana juga banyak yang nimbun spare part Bajaj…
Entah mereka dapat spare part dari mana yang jelas cukup bisa diandalkan… Kemungkinan import sendiri dari India karena pada saat saya lihat labelnya sudah tidak ada label Bajaj Auto Indonesia, yang ada Bajaj Auto India… Dalam proyek restorasi Pulsar OrangeJuss kemarin saya juga mengandalkan Indipart untuk pemesanan spare part… Tinggal pesen lewat pesan, transfer biaya, dan kirim lewat ekspedisi pengiriman yang kini banyak pilihannya… Saran saya untuk pembelian spare part adalah pada awal bulan karena biasanya penyedia mereka pas lagi restock spare part, jadinya masih banyak spare part yang tersedia… Jadi bisa dibilang Bajaj belum sepenuhnya musnah, yagh masih ada harapan dikit lagh … Hasta mañana…
Kalo dimalang dimana yak…?
cari accu 180 dtsi 2010 dimana ya ?
sudah 5 tahun menemani..Lebih enak bajaj daripada metic. Pakai metic saya jatuh mulu ..huhuhu…
sudah 5 tahun menemani..Lebih enak bajaj daripada metic. Pakai metic jatuh saya mulu ..huhuhu…
beli 2007 jual 2014 cmn 6jt ke kakak, 2 taon kemudian dah djual lgi tuh pulsar 180dtsi. 7 tahun cukuplah… lebih bnyk puas ketimbang kecewanya. dari pertama beli baru ganti aki sekali, kampas rem depan n belakang sekali. kabel speedometer sekali.
skrng cukup vario 110 fi menemani… 🙂
masih bisa bernapas karena masih ada persamaan dari spare parts jepang asal mau cari !
Gw juga udah mau 6 taon nih pulsar UG4, ane adem ayem aja gda kendala spare part yang berarti. Di depok juga masih rame motor pulsar walau ATPM udah ga ada
Bajaj bukan kabur bro,, coba periksa lagi kasus / masalah yang didera bajaj pada 2011 lalu “klaim pabrik H soal 2 busi di indonesia sebagai pencipta pertama dan bajaj sebagai penjiplak”,, bajaj pergi karena males berurusan dengan pabrik sebelah huruf H,, karena di india pabrik H juga kecewa dengan penjualan Hero yang lebih baik dari H,,
Kalau di tempat saya tiap pagi pemilik motor bajaj selalu minta bantuan untuk mendorong motornya biar bisa nyala sebelum berangkat kerja.. °ωkωkωkωkωkωkωk° •
ga punya bajaj
Di solo juga ada satu tuh bengkel eks mekanik bajaj, sampe ngantri2
http://satuaspal.com/2015/06/26/yamaha-revo-fit/
msh bisa bernafas 🙂
padahal dulu saya sempet naksir XCD 🙂
——————
https://yht2506.wordpress.com/2015/06/25/heboh-yamaha-150cc-dohc-dan-sanggahannya/