Yeah… Setelah puas melihat lebih dekat Honda Vario 150 sisi demi sisi, kini saatnya untuk mencoba performa mesin matic berkubikasi 150cc ini… Rute yang saya lalui tidak tanggung tanggung, dari atas Pegunungan Menoreh menuju Kota Wates… Jalanan cukup berfariasi mulai dari tikungan tikungan tajam plus tanjakan dan turunan tajam, jalan berlubang, dan kemudian jalanan yang agak ramai di Kota Wates… Untuk jaraknya sendiri munkin kira kira sepanjang 20an km lebih…
Berada di atas Honda Vario 150 sendiri bagi saya mengingatkan dengan Vario Techno 125 yang lama… Untuk ukaran tinggi 174an cm dek bawah terasa sempit dan membuat posisi duduk jadi lebih feminim … Mungkin memang motor ini ditujukan untuk perempuan yang menginginkan motor dengan performa lebih tinggi… Posisi stang juga rileks dan nyaman, jok tempat duduk lebih terasa sedikit empuk bila dibandingkan Vario 125 lama… Dan untuk ukuran tinggi 174cm lutut mepet banget dengan dua buah laci dibagian bawah stang…
Langsung saja saya gunakan untuk melibas daerah pegunungan… Tarikan awal mesin berkubikasi 150 benar benar terasa, cukup plintir gas sedikit saja motor sudah melesat dengan suara yang cukup halus… Dan jangan lupa, starter motor yang telah menggunakan ECG Starter ini juga terdengar halus, tidak bletak dor lagi … Untuk melibas jalanan tanjakan, tenaga motor benar benar mengakomodir dan dapat diandalkan… Saya tidak merasakan Vario 150 ini kekurangan tenaga untuk melibas tanjakan plus tikungan curam ala Pegunungan Menoreh…
Namun pada saat melibas jalan pegunungan yang tidak serta merta mulus selamanya, sering lutut kaki saya terbentur oleh kedua laci yang berada di bawah stang kemudi… Ternyata memang benar benar mepet untuk ukuran tinggi badan seperti saya… Hal ini dapat diakali dengan menggeser posisi duduk lebih kebelakang, namun ketika saat membawa boncenger akan menjadikan porsi duduk boncenger menjadi lebih sempit…
Dalam kondisi jalan yang menurun tajam, fitur keselamatan CBS (Combi Brake System) benar benar membantu… Jika menekan tuas rem belakang maka akan secara otomatis rem depan juga berfungsi, hal ini cukup membantu saya karena tangan kanan cukup ngilu kalau digunakan ngerem… Tentungan porsi pengereman CBS ini telah diperhitungkan oleh para insinyur Honda…
Ketika sampai di Kota Wates, saya mencoba menghidupkan saklar ISS (Idling Stop System)… Fitur ini akan memungkinkan mesin mati secara otomatis setelah melampaui batas kecepatan tertentu… Dan jika ingin menyalakan tinggal plintir gas, tidak perlu menekan tombol starter… Hal ini saya rasakan sangat berguna pada saat berhenti di tarffic light, mungkin juga akan lebih berguna ketika jalanan macet… Dengan demikian bahan bakar akan lebih hemat bila dibandingkan bila mesin motor menyala terus menerus…
Tapi fitur ISS ini akan tidak berfungsi ketika saya menurunkan standar samping… Bila standar samping diturunkan dan ISS bekerja mematikan mesin, maka untuk menyalakan mesin harus menekan tombol starter lagi… Maklum saja, Honda juga membekali Vario 150 ini dengan fitur SSS (Side Switch Stand), fitur yang berfungsi mematikan mesin secara otomatis ketika standar samping diturunkan…
Untuk motor matic berkubikasi 150, Vario Techno 150 ini benar benar memiliki mesin dengan performa yang begitu mumpuni… Akselerasi awas juga benar benar terasa, saya membuktikan untuk diajak wheelie benar benar keluar torsinya… Diajak menahklukan tanjakan juga tidak ada gejala kekurangan tenaga, dapat melibas tanjakan curam plus tikungan tanpa kendala berarti… Hanya saja memang posisi duduk Vario 150 ini terasa sempit untuk ukuran tinggi badan seperti saya… Yang jelas, bila Anda menginginkan motor matic dengan performa yang lebih tinggi, Vario Techno 150 ini layak untuk dijadikan bahan pertimbangan… Harga On The Road di Kota Wates sendiri mencapai 20,3 jutaan…
Last, saya sendiri sih tertarik dengan performa mesinnya, namun sayang sekali AHM belum mengubah secara total desain Vario 150 ini… Saya sendiri sudah cukup bosan dengan desain Vario 150 yang mengambil basic desain Vario Techno 125 lama… Hanya beberapa sektor saja yang mendapat update desain baru, terutama pada bagian headlamp… Untuk urusan handling dan fitur fitur lainnya akan dihadirkan pada artikel terpisah, sudah saya jadwalkan dan tinggu tunggu tanggal terbitnya … Ciao…
La Top Speednya pinten Pakdhee….??????
weleh untung baca ini. mentok bgt kaki nyaa! urungkan niat deh.. pindah ke perja deh
eaaa…mesthi nge trail 😀
yang bikin greget headlampnya aja .. mntp bnr emang led. klo nyaman lebih nyaman vario cw ya..
yang bikin greget headlampnya aja .. mntp bnr emang led
Aku hingga saat ini belum pernah test 🙁
http://potretbikers.com/2015/02/23/motor-susah-di-starter-pagimbrebet-ini-tips-jitu-mengatasinya/
weleh motor baru.. diajak wheelie…
Hasil Test MotoGP Sepang 2 :: Rossi Pertamaxx, Suzuki Ke-4
Saya malah sering mnetokin dengkul ke bagasi itu, kalau ngerem mendadak gak mrosot.
Woh ngono toh cara bikin skutik wheelie….kudu dibantu kaki yo
wah giliran saya kapan ya??
http://salim.id/2015/02/22/autoped-motor-scooter-skuter-pertama-buatan-1915-bro/
nah itu dia… lutut vs laci 😀
http://peysblogcorner.com/2015/02/23/3-nmax-special-livery-motogp-laguna-seca/
dol r15
memang kl gen vario 125/150 kl pertama make pasti sering mentok dek depan….tp lama2 jd kagak….
nyaman ndi ro wtf? kae skutik mainstream ternyaman sik pernah tak coba..
new wtf piye?
tapi worthed ra nek misal maune numpak megapro njuk pindah metik mending new wtf po new vario 150?
biasa wae….. kalah sama judulnya yg 150
http://macantua.com/2015/02/23/packing-knalpot-murah-tapi-bikin-ribet/
Ediannn iso njengat
Harus saya coba dulu nih… nunggu antrian… 🙂